“Selain itu kurangnya kesadaran diri terkait data pribadi, serta apa yang boleh dan tidak untuk dibagikan di internet,” ujar Ardie Halim, Kaprodi Management Informatika Universitas Buddhi Dharma saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat I, melalui siaran pers yang diterima.
Data pribadi seperti KTP, nomor telepon, alamat rumah, password maupun PIN seharusnya menjadi perhatian karena bisa disalahgunakan. Masyarakat saat ini banyak yang belum waspada dan tidak paham risiko apabila data pribadi tersebut jatuh ke tangan orang yang salah. Sementara, masih banyak data pribadi lainnya yang tidak sengaja dibuat, seperti aktivitas maupun klik di browser pencarian.
Menuru Ardie, risiko atau ancaman terkait data pribadi yang bocor tidak bisa dipandang sebelah mata. Bahkan dapat mengakibatkan seseorang mengalami tindak kriminal seperti perampokan dan penipuan. Data juga kemungkinan digunakan untuk pinjaman online, pencucian uang, menjadi kambing hitam dari pelaku kejahatan, hingga menjadi korban telemarketing yang kerap menawarkan jasa dan produk.
Saat ini kasus terkait penyalahgunaan data pribadi juga semakin sering terdengar, biasanya juga digunakan untuk pemalsuan akun media sosial seseorang untuk penipuan. Kasus lainnya data pribadi berupa nomor telepon bisa digunakan untuk modus penipuan meminta kode OTP mengaku sebagai pihak bank dan meminta kode transfer yang digunakan untuk menguras isi rekening.
Agar mengantisipasi penyalahgunaan data pribadi biasakan untuk melakukan instal aplikasi dari sumber yang terpercaya. Instal juga antivirus jika memungkinkan, gunakan verifikasi login dua langkah, pada smartphone Android perhatikan permission yang diminta aplikasi.
"Saat diminta untuk mengirimkan scan KTP jangan lupa berikan watermark dan tambahkan timestamp atau waktu pengambilan foto," jelasnya.
Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat I merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi.
Di webinar kali ini hadir juga narasumber lainnya seperti Pringgo Aryo, Produser & Komposer Musik, Chika Amalia, Public Figure Branding & Partnership, Fiona Damanik, Konseler di Universitas Buddhi Dharma, dan Bianca Utaya, Creative Director Murni Cargotama.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.