Humas Polres Metro Bekasi -Pemerintah tengah melakukan pengetesan sampel secara genome sequencing kepada 19 warga Kabupaten Bekasi. Pengetesan ini merupakan bentuk antisipasi penyebaran virus corona varian omicron, setelah kedapatan ada yang positif COVID-19 usai jalani tes swab PCR.
Kepala Labkesda Jawa Barat Ema Rahmawati mengatakan, 19 kasus tersebut baru masuk minggu lalu ketika dilakukan screening oleh Pemkab Bekasi. Sesuai arahan, ketika yang bersangkutan positif COVID-19 maka langsung dilakukan tes genome sequencing.
"Ini (dites) di Litbakes Kemenkes. Kami juga tunggu hasilnya apakah ada omicron atau tidak," ujar Ema di Bandung, Rabu (3/12/2021).
1. Pekerja migran pun akan dites sequencing
Menurut Ema, pengetesan dengan metode ini dilakukan guna memastikan apakah virus yang ada pada tubuh orang tersebut merupakan varian omicron atau bukan. Tidak hanya WNI saja, mereka yang merupakan pekerja migran pun bakal dites jika datang dari luar negeri.
Labkesda sejauh ini sudah meminta pemerintah kabupaten/kota untuk mencari sampel orang yang datang dari luar negeri dalam kurun waktu November 2021. Ketika kriteria yang bersangkutan dicurigai, maka bisa langsung dikumpulkan dan dites baik di Labkesda Jabar, di lab Unpad, atau LIPI.
"Kita saat ini sudah melakukan tes genome sequencing di Labkesda dan baru mendapatkan varian Delta (COVID-19). Di Jabar masih didominasi Delta," kata Ema.
2.Jika mendapatkan ciri ciri terpapar Omicron Ajukan Diri Untuk Pengetesan
Ema menuturkan, dari informasi yang dihimpun, gejala omicron memang berbeda dengan COVID-19 termasuk varian delta. Ada beberapa yang menyebut bahwa varian ini tidak memberikan dampak flu atau batuk, bahkan ketika tes antigen virus tersebut bisa tidak terdeteksi
"Ada juga yang tidak bergejala sama sekali. Itu yang ngeri. Artinya kita juga harus selektif melihat kasus-kasus unik, utamanya yang dari perjalanan luar negeri," ujar Ema.
Sejumlah ahli mengungkapkan gejala pasien yang terinfeksi varian baru COVID-19 B.1.1.529 termasuk ringan, mayoritas lebih pada kelelahan, sakit tenggorokan, dan pegal-pegal.
3.Varian Delta Banyak Ditemukan Di Bogor
Menurut Ema, dari Januari hingga 3 November 2021 Labkesda Jabar sudah melakukan lebih dari 1.300 pengetesan. Hasilnya didapati ada 20 sampel dengan varian alfa, tiga varian beta, dan ada 757 varian delta.
Meski belum mendapati varian omicron, Ema meminta masyarakat tidak banyak melakukan aktivitas. Sebab, mayoritas dari virus ini tidak memperlihatkan gejala sehingga sangat memungkinkan mereka yang tidak merasa sakit menularkan virus pada orang lain.