Aktual Indonesia - Kabar Macan Tutul berkeliaran memangsa hewan ternak milik warga menjadi viral di media sosial.
Viralnya kabar Macan Tutul berkeliaran itu menyusul ditemukannya Domba dalam kondisi mati dan tubuhnya tercabik cabik.
“Saya menemukan satu ekor domba sudah tercabik-cabik di kandang," kata Marwan, Warga Desa Wargasetra, Kecamatan Tegalwaru, Karawang
Menurut Marwan, peristiwa dimangsanya Domba oleh Macan Tutul terjadi pada Selasa, 12 April 2022 malam sekitar pukul 24.00 WIB.
Marwan menjelaskan kedua Dombanya dimangsa Macan Tutul berdasarkan hasil penelusuran jejak tapak kaki oleh Kepala Divisi Ranger Sanggabuana Conservation Foundation (SCF), Jajang Ahmad Sanusi.
SFC menduga jejak berupa tapak kaki dari ukuran dan bentuknya itu dipastikan memang jejak Macan Tutul Jawa.
Ditemui terpisah, Jajang membenarkan SFC mendapat laporan dari warga perihal hewan ternak yang hilang dan tercabik cabik seperti dimangsa binatang buas.
“Setelah kami telusuri jejak berupa tapak kaki dari ukuran dan bentuknya dipastikan itu memang jejak macan tutul jawa. Namun kami belum memastikan apakah itu macan tutul pigmen atau macan tutul hitam,” tuturnya.
Jajang juga mengatakan, meski macan tutul sudah memakan ternak warga, masyarakat diimbau agar tidak memburu dan membunuh macan tutul.
Turunnya macan tutul ke permukiman warga lantaran habitatnya terganggu dan sulit mendapat makanan.
“Kami sudah meminta warga untuk tidak melakukan perburuan selain berbahaya buat masyarakat sendiri juga karena macan tutul dilindungi,” ucapya.
Sebelumnya, Macan Tutul sempat terekam kamera jebak (camera trap) yang dipasang tim Sanggabuana Wildlife Expedition di kawasan hutan Gunung Sanggabuana, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Leader Sanggabuana Wildlife Expedition Bernard T Wahyu Wiryanta menyatakan terekamnya macan tutul jawa dan satwa langka lain di kawasan hutan Gunung Sanggabuana Kabupaten Karawang, Jabar.
"Jadi ini bisa menjadi dasar KLHK untuk segera menetapkan kawasan Hutan dan Gunung Sanggabuana menjadi kawasan konservasi," kata Bernard.
Ia mengatakan terekamnya macan tutul jawa dan sejumlah satwa langka di kawasan hutan Gunung Sanggabuana itu turut melengkapi kajian yang dibuat untuk mendorong wilayah tersebut jadi kawasan konservasi.