Aktual Indonesia - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti menyebut total kasus dicurigai hepatitis misterius Jakarta hingga Rabu (18/5/2022) berjumlah 24 orang. Total tersebut terdiri dari 3 kasus probable, 20 kasus pending klasifikasi, dan 1 suspek.
Definisi kategori suspek menurut Dinkes adalah pasien hepatitis akut dengan hasil tes serologi seluruh jenis hepatitis A hingga E negatif, usia kurang dari 16 tahun, SGOT atau SGPT lebih dari 100 IU/L, dan kasus ditemukan sejak 1 Oktober 2021.
"Saat ini kita sudah pernah menemukan pasien dengan gambaran hepatitis yang serupa dengan kriteria kasus yang ditetapkan, ada peningkatan enzim livernya, sebanyak 49 orang," sebut Widyastuti dalam agenda daring Jakarta Public Policy Center BPDSM, DKI Jakarta Kamis (19/5/2022).
"Dari 49 orang, 24 orang masih dalam pemeriksaan lebih lanjut untuk menyingkirkan berbagai kemungkinan, sementara 25 orang sudah bisa dikeluarkan dari kelompok misterius tadi. Karena sudah diketahui sakitnya apa, terbanyak karena DBD dan infeksi lainnya," sambung dia.
Total 24 kasus tersebar di Jakarta Pusat tiga orang, Jakarta Utara 4 orang, Jakarta Barat 7 orang, Jakarta Selatan 2 orang, Jakarta Selatan 2 orang, Jakarta Timur 4 orang.
Menurut Widyastuti, hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya juga sebelumnya sudah dilaporkan pada jurnal internasional 2009 silam. Sebanyak 37,9 persen dari pasien dengan gejala hepatitis akut dinyatakan negatif seluruh jenis hepatitis A, B, C, D, atau E.
Ia menjelaskan para peneliti hingga kini tengah menganalisis beragam kemungkinan penyebabnya meliputi:
- Riwayat infeksi COVID-19 sebelumnya pada pasien
- Varian baru adenovirus
- Jenis virus baru yang memang belum ada sebelumnya
- Virus baru dari COVID-19
- Penyakit yang tidak menular