Aktual Indonesia - Seorang pria asal Sampang berinisial MA diciduk polisi usai diduga melakukan penculikan dan pelecehan terhadap dua orang siswi SMA.
Adalah MA seorang sopir mobil Suzuki Carry bernopol P-1520-HC.
Melansir TribunJatim.com, sehari-hari mobil tersebut berfungsi sama seperti mikrolet yakni sebagai angkutan umum masyakarat,
Namun bedanya kategori mobil yang dikendara MA menggunakan plat hitam bukan plat berwarna kuning seperti angkutan umum pada umumnya.
Mobil yang dikendarai MA memiliki perangkat pengatur argo harga jarak tempuh kendaraan di bagian dashboard mobil.
MA diciduk polisi di kawasan Jalan Perak Barat akibat aksi penculikan dan pelecehan seksual terhadap dua siswi asal Bangkalan, DI dan DN.
Modus MA
MA menculik dua gadis remaja itu dengan modus menjemput penumpang lain yang berada di Kota Surabaya.
Sebelum kedua orang korban, DI (16) dan DN (16) itu, masuk menumpang mobil angkutan tersebut. Terdapat beberapa orang penumpang lain di dalamnya.
"Dia juga sempat menurunkan penumpang. Sebelum 2 korban masuk, di dalam mobil sudah ada penumpang lain. Jadi tidak berdua awalnya," terang Kapolsek Asemrowo Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Kompol Hari Kurniawan.
Setelah memastikan bahwa di dalam mobilnya hanya terdapat dua orang siswi berkerudung tersebut. MA kemudian menginjak gas kencang-kencang menuju arah kawasan Jembatan Suramadu.
Melakukan Pelecehan
Sadar arah tujuan perjalanan mereka berbeda, DI dan DN mulai keringat dingin sepanjang perjalanan. Beberapa kali mereka meminta MA untuk menepikan mobilnya namun tak digubris.
Sepanjang perjalanan hingga ke sisi Surabaya kawasan barat Kecamatan Tendes, tanpa tujuan jelas MA melecehkan DI yang duduk disebelahnya.
Ia memegang beberapa baguan tubuh sensitif DI.
Melihat hal tersebut DN yang duduk di bangku belakang langsung keluar dari mobil dengan cara membuka paksa pintu mobil saat sedang berjalan, kemudian diiukuti DI.
Pelaku hanya Memakai Sarung
Usai ditangkap, polisi dibuat dongkol terhadap barang bawaan MA.
MA ini hanya memakai setelan pakaian kaus oblong warna putih dan bersarung warna cokelat, tanpa mengenakan celana dalam.
"Dia hanya bawa (pakai) sarung, tidak bercelana. Iya dia pakai sarung tapi tidak bercelana. Dia tidak bawa identitas sama sekali, dia mengaku warga Plenger, menurut kami di Sampang," jelas Hari.
Masih melansir TribunJatim,com kondisi para korban mengalami luka lecet hingga gangguan psikis.
Kedua korban tampak syok akibat insiden penculikan dan pelecehan tersebut.
Pantauan TribunJatimcom di lokasi pada 18 Mei 2022, keduanya terus saja menutupi kedua wajah mereka seraya terdengar sesenggukan menangis, saat berjalan keluar dari Mapolsek Asemrowo menuju mobil petugas.