Politik identitas dipandang masih akan mewarnai Pemilu 2024. Guna mengantisipasi atau meminimalisir mobilisasi politik identitas, Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) menggelar Focus Group Discussion (FGD), Rabu (29/6/22).
Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka Seminar Nasional PPRA LXIII itu dihelat di Auditorium Gadjah Mada, Gedung Panca Gatra, Lemhannas RI, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta.
Berdasarkan rundown atau susunan acara, kegiatan sedianya akan dilaksanakan selama 2 hari yakni Rabu-Kamis (29-30/6/2022).
"Tema yang diangkat adalah, 'Tantangan Pemilu 2024: Mereduksi Politik Identitas," kata Deputi Pendidikan Lemhannas RI Mayjen TNI Sugeng Santoso, S.I.P.
Kegiatan menghadirkan narasumber dari berbagai kalangan. Diantaranya, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, Undu Diyudin dari Lab 45, Anggota Dewan Pembina PERLUDEM Titi Anggraini yang juga akademisi Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
Kemudian, ada Ditjen Politik dan Pemerintahanan Umum Kemendagri Imran, pegiat PERLUDEM Khairunnisa Nur Agustyati, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia Topo Santoso, Aktivis Akademisi Universitas Andalas Feri Amsari, dan pendiri lembaga konsultan politik PollMark Indonesia Eep Saefulloh Fatah.
Selain narasumber yang sudah disebutkan, FGD juga akan diramaikan oleh narasumber dari KPU dan Bawaslu. Tidak hanya itu, panitia juga menghadirkan perwakilan Facebook Indonesia sebagai salah satu platform media sosial. Menghadirkan psikolog dan juga dari komunitas Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) guna mengantisipasi hoax.