Aktual Indonesia - Bertepatan dengan Hari Laut Sedunia dan HUT Gunungkidul ke 191, Forum Taaruf Indonesia (Fortais) dan Pokdarwis Pantai Krakal didukung berbagai pihak menyelenggarakan acara bertajuk 'Nikah Bareng Segoro Kidul'. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga ekosistem laut.
Ketua panitia Fortais, RM Ryan Budi Nuryanto berharap, acara ini bisa meningkatkan kesadaran akan pentingnya ekosistem laut untuk generasi mendatang. Sekaligus juga menumbuhkan ekonomi masyarakat melalui pariwisata pascapandemi.
“Pentingnya kesadaran pada ekosistem laut itu agar generasi selanjutnya bisa menikmati hasilnya juga. Ya sekaligus sebagai usaha bersama untuk meningkatkan pariwisata dalam menumbuhkan sektor ekonomi masyarakat setelah pandemi,” kata Ryan.
Ryan menjelaskan, prosesi pernikahan enam pasang pengantin itu berlangsung unik dan baru pertama kalinya. Mulai dari persembahan dua penari Tari Nirboyo dan 12 penari Tari Gambyong hingga penyerahan mahar berupa lobster goreng dan cincin perak seberat empat gram.
“Tarian pembuka ini sebagai simbol penyucian diri dan selamat datang kehidupan baru juga tolak bala dengan ucapan permohonan doa untuk mendapat berkah Tuhan setelah pandemi ini. Selanjutnya, ijab enam pasang bergantian dilangsungkan di bibir Pantai Krakal,” ungkapnya.
Selain itu, Ryan mengatakan peserta yang mengikuti acara difasilitasi secara penuh dan gratis. Fasilitas meliputi mahar, pesta pernikahan, hingga bulan madu pengantin di resort Pantai Krakal.
“Kami menyediakan semua fasilitas gratis. Mulai dari biaya nikah, mahar unik, cincin kawin, baju dan rias pengantin Jawa, dokumentasi, pesta pernikahan, hingga bulan madu di resort Pantai Krakal Gunungkidul,” kata Ryan.
Beberapa tokoh masyarakat dan Pemda Gunung kidul menghadiri prosesi tersebut. Ryan mengatakan Kepala KUA Tanjungsari, Edi Mustiar Amansah, jadi pemimpin acara ijab serta wakil bupati Gunungkidul, Heri Susanto, dan Prof Bambang Supriyadi menjadi saksi dan khotbah nikah dari Kemenag, Zuhdan Aris .
“Acara ijabnya dipimpin langsung oleh Pak Edi, dan disaksikan oleh Pak Heri, wakil bupati, keluarga manten, dan wisatawan yang memenuhi Pantai Krakal. Sedangkan khutbah nikahnya dari Pak Zuhdan,” kata Ryan.
Berkaca dari acara ini Ryan berpendapat bahwa sudah saatnya DIY menjadi tujuan wedding destination wisata kelas internasional. Ryan mengatakan bahwa Gunungkidul penuh dengan potensi dan kekayaan alam serta sumber daya manusianya.
“Saya ingin Gunungkidul menjadi wisata wedding tingkat dunia. Kita kaya akan SDM dan potensi alamnya banyak juga,” ungkap Ryan.
Ke depannya, Ryan berharap kegiatan ini bisa merambat pada wisata lainnya. Tentunya dengan dukungan lebih banyak pihak juga.
“Semoga, kegiatan semacam ini bisa berlanjut, tidak hanya di sini tetapi wisata lain juga. Harapan ke depannya akan ada lebih banyak lagi dukungan dari berbagai pihak,” katanya.