Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
menginstruksikan kepada seluruh jajarannya untuk kembali meraih kepercayaan
publik terhadap institusi Polri. Hal itu dilakukan untuk terus berkomitmen
mengawal seluruh kebijakan Pemerintah Indonesia.
Hal tersebut disampaikan oleh Sigit saat menggelar video
conference pengarahan kepada seluruh anggota mulai dari tingkat Mabes Polri,
Polda hingga Polres jajaran, Kamis (18/8).
"Kenapa ini harus kita lakukan, karena kepercayaan
publik terhadap Polri ini menjadi sangat penting. Kita masih menghadapi
tugas-tugas ke depan yang luar biasa. Tantangan-tantangan yang saat ini sedang
kita hadapi, apa yang harus kita lakukan untuk mengawal kebijakan
pemerintah," kata Sigit.
Tantangan yang saat ini masih dihadapi, kata Sigit,
diantaranya adalah masih terjadinya Pandemi Covid-19 di Indonesia dan dunia.
Tren positif penanganan dan pengendalian virus corona harus terus dijaga, dan
itu membutuhkan peran dari TNI-Polri beserta stakeholder lainnya.
"Kita lihat bahwa sampai sekarang yang namanya Covid-19
dan varian barunya yang saat ini sampai di BA-275 terus masih ada. Ini tentunya
juga berdampak pada aktivitas terkait dengan kegiatan ataupun roda
ekonomi," ujar Sigit.
Selain Pandemi Covid-19, Sigit memaparkan bahwa, situasi
global seperti konflik Rusia dan Ukraina juga mulai berdampak ke Indonesia.
Belum lagi, menurut Sigit, dewasa ini, Indonesia sudah masuk ke tahun politik.
Tak hanya itu, Sigit menjelaskan, ancaman potensi terjadinya
kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Semua hal tersebut, ditekankan Sigit,
membutuhkan peran dari TNI-Polri serta pihak terkait lainnya.
"Dan tentunya peran dari seluruh rekan-rekan untuk
betul-betul bisa tampil bisa hadir di masyarakat dan kalau tingkat kepercayaan
masyarakat terhadap kita rendah, maka akan berat buat kita menghadapi semua
itu," ucap Sigit.
Disisi lain, Sigit mengungkapkan, kedepannya terdapat pula
kebijakan-kebijakan Pemerintah yang harus terus dikawal Polri terkait dengan
terwujudnya pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Mengingat, Indonesia saat ini telah mengalami kenaikan
pertumbuhan perekonomian di kuartal kedua sebesar 5,44 persen. Kemudian, Sigit
menekankan, Polri juga harus terus mengawal swasembada beras yang sudah terjadi
dalam tiga tahun terakhir untuk kedepannya terus dipertahankan.
"Ini seiring dengan pembangunan proyek-proyek strategis
seperti bendungan, embung, infrastruktur, yang terbangun dengan baik dan ini
harus kita jaga karena ini adalah kunci dari semuanya," tutur Sigit.
Program Pemerintah lainnya yang harus dikawal, dikatakan
Sigit, yakni soal realisasi investasi yang merubah paradigma dari Jakarta
sentris menjadi Indonesia sentris. Lebih dalam, Sigit juga menyorot soal daerah
yang mengalami inflasi. Ia berharap, personel Polri dapat berkoordinasi dengan
pihak terkait untuk melakukan pengendalian terkait hal tersebut.
"Berikan pendampingan kepada pemerintah daerah, ada
dana tidak terduga atau anggaran tidak terduga yang bisa digunakan untuk
membantu mengurangi inflasi, jadi tolong rekan-rekan wilayah cek ke pemerintah
daerah. Karena apa, sampai saat ini penggunaan anggaran APBD masih 39 persen,
jadi masih jauh dari apa yang kita harapkan, harapan kita ini sudah bulan
Agustus harapan pemerintah tentunya minimal separuhnya, tapi ini masih 39
persen," papar Sigit.
"Tolong dicek, dibantu kira-kira ada masalah apa,
sehingga kemudian ini bisa mengalir, bisa berputar di masyarakat, dan kemudian
ini menggerakkan perekonomian di daerah," imbuh Sigit.
Tak hanya itu, Sigit menegaskan, Polri akan terus berupaya
untuk meningkatkan PNBP dari sektor-sektor yang ada sebagai upaya untuk
meningkatkan pendapatan negara, mencegah kebocoran pendapatan negara.
"Di sektor pajak khususnya terkait dengan hal-hal yang
memang ini menjadi perhatian pemerintah, bagaimana peran Polri untuk bisa
meningkatkan pendapatan negara. Pengawalan terhadap investasi dan transformasi
ekonomi saya kira ini sudah banyak, di wilayahnya masing-masing tentunya ada,
ada yang saat ini sedang dikembangkan kawasan ekonomi khusus tertentu, baik
green economy, kawasan ekonomi yang terkait dengan industri hilir silahkan
dicek di wilayahnya masing-masing, pastikan semua berjalan sesuai dengan
jadwal, kalau bisa dipercepat maka akan lebih baik," jelas Sigit.
Disisi lain, Sigit juga meminta kepada jajaran untuk
memberikan perhatian terkait dengan pemanfaatan belanja menggunakan produk
dalam negeri. Lalu, soal pengembangan UMKM di lapisan masyarakat. Selanjutnya,
pengamanan soal beberapa event nasional dan internasional yang diselenggarakan
di Indonesia.
"Karena memang ini yang harus kita lakukan. Kemudian
agenda
pemerintah di tahun 2022, ini pernah saya sampaikan dan ini
juga harus berjalan dengan baik, mulai dari proses pemulihan ekonomi, transformasi
ekonomi, dan di dalamnya tadi sudah saya sampaikan beberapa hal, mewujudkan SDM
yang unggul, kemudian beberapa upaya pengembangan transformasi ekonomi, baik
ekonomi hijau, digital, dan juga bentuk-bentuk investasi yang lain,"
ungkap Sigit.
Sebelum mengakhiri pengarahannya, Sigit kembali menekankan
soal dibutuhkannya peran dari Polri untuk mengawal keamanan dan ketertiban
masyarakat soal dimulainya tahapan Pemilu dan event besar lainnya seperti
Presidensi G-20.
"Upaya Bapak Presiden beberapa waktu yang lalu, datang
ke Rusia, datang ke Ukraina, datang ke beberapa negara besar untuk memastikan
bahwa proses kegiatan G-20 ini bisa berjalan dengan baik dan harapan kita ini
juga bisa menjado pintu masuk untuk mengakhiri terjadinya peperangan yang
terjadi antara Rusia dan Ukraina yang berdampak terhadap krisis ekonomi, pangan
dan energi," tutup Sigit.