Sosok peretas (hacker) Bjorka seolah tampil menjadi idola baru saat ini.
Namun siap sangka jika komunitas cyber, beberapa influencer, dan pakar telematika menyebut jika hacker Bjorka adalah palsu alias abal-abal.
Pasalnya cara kerja hacker Bjorka serupa dengan seseorang
yang terkena kondisi psikis megalomania atau haus akan pengakuan publik.
Komunitas cyber mengungkap jika cara kerja hacker yang sesungguhnya tidaklah mengumbar hasil
dan identitas pada Telegram atau Twitter.
Dikutip MapayBandung.com dari
Bengkulu Cyber Team pada Rabu 14 September 2022, berikut 4 bukti yang menyebut hacker Bjorka bukanlah
peretas sesungguhnya.
1. Data yang diungkap Bjorka sudah beberapa
kali diretas
Komunitas cyber ini menyebut
jika data yang diungkap Bjorka adalah data
yang sudah diretas oleh beberapa hacker lainnya.
Pasalnya klaim Bjorka yang menyebut
keamanan website pemerintah yang tidak aman sudah pernah digaungkan oleh hacker-hacker sebelumnya.
“Pada
dasarnya, sistem keamanan website pemerintah Indonesia memang sangatlah rentan
mulai dari Kominfo, KPU, PLN, Tokopedia, Kemendagri, dll,” tulis Benkulu Cyber
Team.
“Sudah lama
data-data pemerintah Indonesia diperjualbelikan di forum blackmarket,”
sambungnya.
2. Mengetahui detail masalah Indonesia
Pada awal kemunculannya, hacker Bjorka menyebut jika
dirinya berasal dari Warsawa, Polandia.
Tetapi
yang membuat keberadaan Bjorka diragukan
adalah sangat mengetahui isu dalam negeri Indonesia yang sudah berlalu.
Menurut
komunitas cyber, hal ini membuktikan bahwa Bjorka bisa
jadi individu atau kelompok yang ada di Indonesia.
Melalui
akun Twitternya, Bengkulu Cyber Team menegaskan jika para hacker yang
sesungguhnya tidak akan mengurusi urusan masalah negara lain.
“Menurut saya, hacker luar
negeri tidak akan mengurusi masalah negara yang dijadikan target peretasan,”
tulisnya.
“Biasanya hacker hanya
mengambil keuntungan dari data yang diretas, bisa jadi Bjorka adalah
orang Indonesia,” imbuhnya.
3.
Data BIN dan kasus Munir yang belum valid
Bjorka mengaku telah
berhasil melakukan peretasan dan pada Badan Intelijen Negara (BIN), lalu
mengunggah surat-surat yang bersifat rahasia presiden Jokowi pada akun
Telegramnya.
Tak hanya itu, hacker Bjorka pun mengungkap
dalang asli pembunuhan Munir yang belum pasti terbukti kebenarannya.
“BIN membantah
bahwa data mereka bocor, sekelas BIN tidak mungkin diisi orang-orang bodoh,”
ucapnya.
4. Forum breached.io yang tergolong baru Bjorka selalu mengungkap hasil kerjanya
pada forum blackmarket breached.io pada deepweb.
Setelah
melakukan analisa, website breached.io adalah web yang masih tergolong baru
seumur jagung. Berbeda dengan hiddenwallet atau hiddenwiki.
“Ya bisa jadi
ini akal-akalan pemerintah untuk menjadikan Bjorka pengalihan
isu kasus besar seperti Ferdy Sambo,” pungkasnya.