Bali - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau command center di Polda Bali terkait pengamanan pergelaran puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, Sabtu (5/11/2022).
Dalam tinjauannya, Kapolri menjelaskan akan ada 16 fitur yang tersambung dari berbagai Kementerian untuk mengikuti perkembangan secara real time terkait pelaksanaan G20.
"Tadi kita melaksanakan pelatihan dengan menggunakan sarana di command center untuk mengetahui terkait bagaimana pergelaran anggota dan peralatan serta pasukan di lapangan termasuk jumlahnya, kita bisa monitor secara langsung," kata Sigit.
Selain itu, di command center ini bisa memantau jalur-jalur yang akan dilewati petinggi negara dan tamu VVIP mulai dari Bandara menuju ke akomodasi atau venue. Apabila nantinya ada hambatan dalam perjalanannya, maka akan disiapkan jalur alternatif.
"Jadi semua bisa dilihat dan terpantau di command center," ujar Sigit.
Mantan Kabareskrim Polri ini juga melihat penggunaan face recognition yang disiapkan untuk memantau orang-orang yang dicurigai atau masuk dalam daftar catatan kepolisian. Dari tinjauan simulasi semuanya, ia melihat semuanya sudah berjalan baik.
"Ini akan mempermudah pada saat kita menghadapi ancaman dan tantangan, kita bisa menggerakan personel dan peralatan yang ada di lapangan. Kita turunkan sesuai dengan tingkat ancaman yang ada," ucap Sigit.
Ke depan, Sigit menyampaikan akan dilaksanakan beberapa persiapan untuk mengecek kesiapan akhir seperti gelar pasukan, gladi hingga latihan gabungan dengan TNI.
"Kita akan melaksanakan beberapa persiapan untuk mengecek kesiapan akhir mulai dari besok kita laksanakan gelar pasukan, gladi dan taktikal digital atau floor game gabungan TNI polri. Terakhir akan kita gelar dan cek semuanya untuk insert dan siap lakukan pengamanan," tutur Sigit.
Terkait dengan mitigasi bencana, mantan Kapolda Banten ini menyampaikan pihaknya sudah menyiapkan rencana evakuasi bersama dengan stakeholder lainnya.
"Mitigasi bencana memang kita sudah siapkan baik mitigasi bencana alam berupa gempa bumi dan peristiwa lain. Ada alarm yang berbunyi manakala ada gempa. Kita sudah siapkan rencana evakuasi. Kita berbagi dengan TNI," jelas Sigit.
Lebih lanjut, Sigit menyampaikan terkait dengan koordinasi dengan tim pengamanan kepala negara yang dijadwalkan hadir sudah dilakukan. Dijadwalkan memang sekitar 17 kepala negara dunia hadir dalam puncak KTT G20 pada 15 dan 16 November mendatang.
"Secara prinsip koordinasi berjalan dari tim advanced, bapak Panglima TNI dan Paspampres. Semua berjalan dengan baik termasuk kesiapan pengamanan yang menjadi standar mereka yang tentunya harus disesuaikan. Dari sisi kita ingin pengamanannya merupakan pengamanan standar internasional karena hal ini menjadi pertaruhan kita selain acara KTT G20 berjalan baik, maka pengamanan harus disesuaikan," tutup Sigit.