Kab. Bekasi - Polres Metro Bekasi melalui Satuan Tahanan dan Barang Bukti (Sat Tahti), menggelar kegiatan rutin Pembinaan Rohani dan Mental (Binrohtal) serta tausiah untuk para tahanan di Rumah Tahanan (Rutan) Polres Metro Bekasi. Rabu, (18/09/2024).
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh AKP Abdul Rauf selaku Kasat Tahti, didampingi Ipda Anwar Sadat (Panit Wat Tahti), serta menghadirkan Ustadz Sugeng sebagai penceramah. Para petugas jaga tahanan dan staf juga turut serta dalam mengawasi pelaksanaan kegiatan yang berjalan dengan tertib dan khidmat.
“Saya berharap dengan adanya kegiatan ini para tahanan semakin mendekatkan diri kepada tuhan dan tidak merugikan masyarakat lagi,” jelas Abdul Rauf.
Dalam tausiahnya, Ustadz Sugeng memberikan pesan-pesan penting yang menyentuh hati para tahanan. Ia mengajak mereka untuk mengambil hikmah dari setiap cobaan yang dihadapi, termasuk keadaan sulit yang sedang mereka jalani di dalam tahanan. Menurutnya, setiap ujian hidup pasti menyimpan pelajaran berharga yang dapat membuat seseorang lebih dewasa dan bijak.
“Setiap ujian hidup pasti menyimpan pelajaran berharga yang dapat membuat seseorang lebih dewasa dan bijak, termasuk keadaan sulit yang sedang mereka jalani di dalam tahanan,” ucap Ustadz Sugeng.
Ustadz Sugeng juga mengingatkan bahwa hidup dan mati seseorang sepenuhnya berada di tangan Allah SWT, sehingga semua manusia harus berserah diri dan menggantungkan harapan hanya kepada-Nya. Ia menekankan pentingnya menyembah dan memohon kepada Allah SWT dengan penuh keikhlasan, serta berdoa dengan niat baik untuk keselamatan dan kemudahan dalam menghadapi segala persoalan hidup.
“Hidup dan mati seseorang sepenuhnya berada di tangan Allah SWT, sehingga semua manusia harus berserah diri dan menggantungkan harapan hanya kepada-Nya, pentingnya menyembah dan memohon kepada Allah SWT dengan penuh keikhlasan, serta berdoa dengan niat baik untuk keselamatan dan kemudahan dalam menghadapi segala persoalan hidup,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ustadz Sugeng menegaskan bahwa kepercayaan kepada Allah SWT bukan hanya sekadar keyakinan, melainkan juga harus diiringi dengan ketaatan dalam menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Ia mendorong para tahanan untuk menjadikan masa tahanan sebagai momentum refleksi diri, agar mereka dapat menjalani kehidupan yang lebih baik dan bermanfaat setelah masa hukuman selesai.
“Kepercayaan kepada Allah SWT bukan hanya sekadar keyakinan, melainkan juga harus diiringi dengan ketaatan dalam menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya serta menjadikan masa tahanan sebagai momentum refleksi diri, agar mereka dapat menjalani kehidupan yang lebih baik dan bermanfaat setelah masa hukuman selesai,” lanjutnya.
Kegiatan Binrohtal ini diadakan secara rutin oleh Polres Metro Bekasi sebagai bagian dari upaya pembinaan mental dan spiritual bagi para tahanan. Selain memenuhi kebutuhan spiritual mereka, kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan penguatan moral agar para tahanan dapat lebih sabar dan tegar dalam menjalani proses hukum yang mereka hadapi.
“Kami berharap melalui kegiatan Binrohtal ini, para tahanan dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memanfaatkan waktu di dalam tahanan untuk introspeksi diri. Kami ingin mereka keluar dari sini sebagai pribadi yang lebih baik, lebih taat, dan siap kembali ke masyarakat dengan perilaku yang lebih baik,” ujar Abdul Rauf
Polres Metro Bekasi berkomitmen untuk terus melaksanakan kegiatan ini sebagai bagian dari tanggung jawab moral dan sosial dalam membina para tahanan. Selain tausiah dan pembinaan rohani, Polres juga berencana untuk memperluas program ini dengan kegiatan-kegiatan lain yang mendukung pemulihan mental para tahanan, seperti konseling psikologis dan pelatihan keterampilan.
“Kami berkomitmen untuk terus melaksanakan kegiatan ini sebagai bagian dari tanggung jawab moral dan sosial dalam membina para tahanan. Selain tausiah dan pembinaan rohani, Polres Metro Bekasi juga berencana untuk memperluas program ini dengan kegiatan-kegiatan lain yang mendukung pemulihan mental para tahanan, seperti konseling psikologis dan pelatihan keterampilan, agar para tahanan menjadi pribadi yang lebih baik dan tidak mengulangi kesalahan yang mereka lakukan,” pungkasnya.