Dalam kegiatan tersebut, Kompol Sugihartono menyampaikan
pentingnya mematuhi tata tertib berlalu lintas sebagai salah satu upaya utama
dalam menjaga keselamatan di jalan raya. Ia menekankan bahwa pelajar, sebagai
generasi penerus, harus menjadi contoh dalam tertib berlalu lintas.
"Pelanggaran lalu lintas yang kerap dilakukan oleh
remaja, seperti tidak menggunakan helm atau berkendara tanpa SIM, bukan hanya
melanggar hukum, tetapi juga berisiko mengancam nyawa mereka sendiri dan orang
lain," jelasnya.
Selain tata tertib berlalu lintas, materi yang diberikan
juga mencakup isu-isu sosial lainnya yang sering melibatkan remaja, seperti
anti-bullying, anti-tawuran, dan anti-narkoba. Pihak kepolisian menyadari bahwa
masalah-masalah ini tidak hanya merusak moral generasi muda tetapi juga dapat
membawa konsekuensi hukum yang serius.
“Bullying dan tawuran antar pelajar adalah bentuk kenakalan
yang harus dihentikan. Mereka yang terlibat tidak hanya merusak diri sendiri
tetapi juga merusak solidaritas sekolah dan menciptakan suasana tidak kondusif.
Kami mengajak seluruh pelajar untuk menjunjung tinggi persahabatan dan saling
mendukung,” tambah Kompol Sugihartono.
Materi terkait bahaya narkoba menjadi salah satu sorotan
penting dalam edukasi ini. Pelajar diberikan pemahaman mendalam tentang
bagaimana narkoba bisa merusak kehidupan dan masa depan. Para siswa diminta
untuk tidak terjebak dalam penyalahgunaan narkoba yang sering kali dimulai dari
pergaulan yang salah.
"Kami berharap para siswa-siswi di sini bisa menjadi
agen perubahan yang menolak tegas narkoba dan menyebarkan pengaruh positif di
lingkungannya," ujar Iptu M. Fadli dalam sesi penyuluhan.
Kegiatan ini mendapat antusiasme yang tinggi dari para
siswa. Mereka tidak hanya mendengarkan tetapi juga aktif bertanya, terutama
terkait aspek keselamatan di jalan dan cara menghadapi tekanan sosial yang
mendorong tindakan negatif seperti tawuran atau narkoba.
"Kami sekarang lebih sadar tentang pentingnya mematuhi
peraturan lalu lintas dan juga bahayanya narkoba. Kami berterima kasih kepada
Polres Metro Bekasi atas edukasi ini." Jelas Kompol Sugihartono
Kasat Lantas Polres Metro Bekasi berharap bahwa melalui
program Police Goes To School, kesadaran pelajar akan hukum dan tata tertib,
baik di jalan raya maupun dalam kehidupan sosial, dapat terus meningkat. Ia
juga menekankan pentingnya kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat
dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pembentukan karakter siswa yang
bertanggung jawab.
Dengan langkah-langkah edukatif ini, Polres Metro Bekasi
tidak hanya mengharapkan penurunan angka pelanggaran lalu lintas dan kenakalan
remaja, tetapi juga terbentuknya budaya hukum yang kuat di kalangan pelajar,
yang diharapkan akan berdampak positif bagi masyarakat secara keseluruhan.