Polres Metro Bekasi terus mengusut kasus viral perampasan
yang menimpa seorang karyawati di kawasan industri MM2100, yang terjadi pada 9
November 2024. Dalam perkembangan terbaru, polisi telah menetapkan MFS
sebagai tersangka utama dalam perampasan tersebut, yang berperan sebagai
pengemudi motor dan pelaku yang mengambil barang milik korban. Pengungkapan
kasus ini diumumkan oleh Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, Kompol Sang
Ngurah Wiratama Satria Pathy, dalam sesi doorstop yang berlangsung di depan
Gedung Pokja Wartawan Polres Metro Bekasi. Jum’at, (15/11/2024).
Berdasarkan keterangan dalam Doorstop, Kasat Reskrim Polres
Metro Bekasi menyatakan keberhasilannya mengidentifikasi dan menangkap MFS
setelah melakukan serangkaian penyelidikan intensif.
“Pada tanggal 11 November 2024, kami telah menetapkan MFS
sebagai tersangka. Ia berperan sebagai pembawa motor dan yang mengambil barang
korban. MFS kami amankan di kos-kosannya, namun barang bukti yang terkait
dengan perampasan tersebut kami temukan di lokasi lain, yaitu di rumah pelaku
di daerah Kalijaya,” ujar Kompol Sang Ngurah saat memberikan keterangan pers.
Kasus ini ternyata bukanlah pertama kalinya bagi MFS. Berdasarkan keterangan
yang diperoleh, pelaku sudah terlibat dalam aksi perampasan sebanyak dua hingga
tiga kali sebelumnya, dengan kejadian terakhir ini menjadi yang ketiga kalinya.
"Pelaku sebelumnya telah melakukan aksi serupa di
lokasi yang berbeda, dan kali ini kami berhasil mengungkapnya setelah memeriksa
rekaman CCTV dan beberapa petunjuk lainnya," jelas Kompol Sang Ngurah.
Selain itu, polisi juga berhasil mengamankan tali tas yang
dibuang oleh pelaku sekitar 100 meter dari tempat kejadian perkara (TKP). “Kami
menemukan tali tas yang dibuang pelaku, yang dapat menjadi bukti penting dalam
penyelidikan ini,” lanjut Kompol Sang Ngurah.
Namun, penyelidikan belum sepenuhnya selesai. HS, yang diduga merupakan
rekan pelaku, masih dalam pengejaran pihak kepolisian. Kompol Sang Ngurah
menjelaskan bahwa HS diduga berperan dalam aksi perampasan ini, meskipun
rekaman CCTV yang ada kurang jelas untuk mengidentifikasi wajah pelaku dengan
detail.
“Saat ini kami masih melakukan pengejaran terhadap HS.
Pencarian ini cukup sulit karena rekaman CCTV tidak memberikan gambaran yang
jelas. Kami juga sedang bekerja sama dengan tim siber untuk mendalami informasi
lebih lanjut guna mendapatkan wajah pelaku dengan lebih tegas,” kata Kompol
Sang Ngurah.
Penyelidikan lebih lanjut menggunakan teknologi digital
diharapkan dapat mempercepat proses identifikasi dan penangkapan HS, yang
hingga saat ini masih buron. Pihak kepolisian pun memastikan akan terus
mengoptimalkan langkah-langkah penindakan guna mengungkap lebih jauh jaringan
pelaku perampasan ini.
Kasus ini semakin menunjukkan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap
tindakan kriminal yang kerap terjadi di kawasan industri. Kompol Sang Ngurah
berharap agar kasus ini menjadi perhatian bagi seluruh lapisan masyarakat,
khususnya di kawasan-kawasan yang rentan terhadap aksi perampasan dan kejahatan
jalanan lainnya.
“Kami akan terus melakukan pengawasan dan patroli di wilayah
rawan kejahatan, serta berharap masyarakat lebih berhati-hati dan segera
melapor jika menemukan indikasi kejahatan. Dengan kerjasama masyarakat dan
kepolisian, kami percaya kasus-kasus seperti ini dapat diminimalisir,” tegas
Kompol Sang Ngurah.